Herzlich Willkommen im Oldenburg Universitaet!!



Herzlich Willkommen!!.. Yup kata tersebut selalu menjadi sambutan pembuka ketika memasuki momen baru termasuk hari pertama saya menjadi mahasiswa doktor enam bulan yang lalu. Meskipun sudah empat bulan menjalanin pelatihan bahasa Jerman terlebih dahulu, penyambutan ini tetap menjadi suatu yang baru untuk saya. Hal ini dikarenakan selain harus berpindah lokasi dari Kota Besar Berlin menuju Kota Kecil Wilhelmshaven, status pendidikan pun turut berubah dari siswa kursus bahasa menjadi mahasiswa S3. Yes.. I am a PhD Candidate now!!. Tak disangka momen yang hanya dalam impian belaka, dan kini tongkat estafet itu sampai di tangan saya. Hari baru kembali dimulai!!

"Akan seperti apa ya belajar dan kerja dalam lingkungan Internasional dan tentunya di negeri orang?", rasa penasaran itu selalu hadir dalam hati. Berbagai macam ekspetasi pun muncul di dalam benak pikiran terutama kekhawatiran akan tidak cukupnya persiapan mental dan pikiran pun ikut berteriak (Maklum orang perfeksionis mintanya semua terlihat sempurna). "Tapi mau bagaimana ini sudah menjadi pilihan, bismillah!!", motivasi diri yang mencoba untuk membuat tubuh ini tegar terucap tegas dan jelas. 

Surat undangan pun menghinggap di kotak e-mail ku. "Dear International students, We would like to invite you to attend The First Welcome Workshop as a International Student in Oldenburg University. Please find The Information in detail in this link below. We are looking forward to meeting you!", kurang lebih seperti itulah isi surat pembukanya. Hal yang dapat mengurangi kerisauan diri menghadapi hal baru ini adalah adanya kolega seperjuangan yaitu Mas Joko. Mas Joko adalah peneliti yang mendapatkan tugas belajar dari Instansi tempat beliau bekerja yaitu Lembaga Ilmu pengetahuan Indonesia (LIPI). Selain itu belau menjadi perwakilan dari pihak Indonesia dalam projek kerja sama yang terjalin. 

Hari "H" pun datang, setiba dilokasi, ternyata sudah hadir mahasiswa dari beberapa negara. Kalau dilihat dari umum ternyata mahasiswa yang hadir berasal dari daerah bagian timur seperti Afganistan, Turki, Iran dan Pakistan. "Mas, kayanya yang dari ASEAN dan INDONESIA kita doang deh!", komentarku ke Mas Joko. "Sepertinya gitu", balasnya singkat. Dominansi mahasiswa dari Negara Timur seperti Arab, Iran, Afganistan dan Turki menduduki persentase tertinggi dari jumlah peserta yang hadir. Yang menarik dari hadir di acara pertama ini adalah ternyata acara ini lebih dikhususkan untuk mahasiswa bachelor dan master. Hal ini pun terungkap dari hasil investigasi bin basa basi dengan peserta sekitar. Khusus untuk mahasiswa Internasional tingkat doktoran lebih dikhususkan dan bergabung dengan mahasiswa Jerman sendiri. "Ternyata kita terlalu antusias ikut OSPEK kampus mas, hehe." gurauan saya ke mas Joko. "Iya nih, mahasiswa PeHaDe mah boro-boro ikutan beginian", tanggapnya. Ternyata benar adanya, beberapa hari dari rangkaian OSPEK Kampus ada sesi untuk mahasiswa doktoran tersendiri. Jika dilihat dari penyelenggaraan acara dan konten yang dibawakan cukup simple. Ketika penyampaian visi dan misi serta sambutan hangat dari beberapa petinggi kampus telah disampaikan, hal tersebut dikatakan acara berjalan dengan sempurna. Jadi teringat di kampus ketika S1 dimana untuk persiapan tersendiri harus rela mengorbankan waktu liburan semesternya. Pokoke rapat bae laah!!

Selama mengikuti workshop banyak hal yang dapat menarik dan baru diketahui. Terpikirkan sebelumnya bahwa untuk studi S3 adalah penelitian menjadi hal yang setiap hari dilakukan. Akan tetapi hal ini dikembangkan oleh kampus dimana sebagai mahasiswa doktoran diasumsikan akan lulus selama 3-5 tahun. Yang terpenting adalah selama waktu tersebut, kita diberikan tanggung jawab untuk mengikuti beberapa pelatihan dan seminar dimana pada akhir studi harus mengumpulkan 30 credit points sebelum melangkah ke jenjang defense. pSetelah ditelusuri alasan kenapa demikian salah satunya ialah diharapkannya dapat seleai di waktu yang tepat dan berkualitas. Jadi tidak hanya bersosialisasi dengan kolega di kantor saja melainkan dengan departemen tetangganya. Hal menarik lainnya adalah ternyata sebagai mahasiswa barupun kita memiliki pemikiran yang tidak jauh berbeda terkait ekspetasi apa yang akan kita dapatkan untuk ke depannya. Tentunya adalah pekerjaan ideal bahkan kesempatan untuk studi lanjut kembali (Post doctoral). Baru saja mulai masuk sudah memikirkan langkah selanjutnya, terlau visioner! :D Ya begitulah hidup, as long as we survive and get happiness. It should be fine!!






Comments